|
WAP-Cube 15 Maret 2015 |
|
Foto bareng semua anggota Cube kali ini. (Yang bajunya beda sendiri itu ketua pelaksana) |
|
|
Seneng dikasih hadiah kerudung ^^ |
皆様、こんにちは~
ステファニと申します。
今度インドネシア語で、体験したワップキューブのプロジェクトについてご説明します。
Selamat Siang semua~
Saya Stefany, kali ini saya akan menjelaskan mengenai program kegiatan WAP-Cube yang saya ikuti dalam bahasa Indonesia.
Saya sudah 2x mengikuti kegiatan bakti sosial yang dilakukan WAP-Cube.
Sebelumnya saya jelaskan terlebih dahulu, apa itu WAP-Cube. (Harap maklum kalau saya ada ada kesalahan dalam pengetikan atau terjemahan)
WAP-Cube, WAP itu sendiri singkatan dari Wakayama Asean Project, sedangkan Cube adalah nama proyeknya. Biar lebih mengerti strukturnya,
WAP itu ibaratkan OSIS atau organisasi lainnya. Nah tiap organisasi kan ada program kerja (proker) yang bermacam-macam. Tiap proker namanya berbeda-beda toh ?
Nah, Cube itu ibarata nama prokernya.
Yang menjalankan WAP siapa ? yakni mahasiswa-mahasiswi Wakayama University ( Universitas Wakayama ) yang bekerjasama dengan Global Community Ehime University ( Universitas Ehime ) dan mahasiswa dari Univ. lokal yakni Universitas Darma Persada (Iya, itu kampus saya yang kurang terkenal tapi sebenernya terkenal dikalangan orang Jepang.Hehehe ). Proyek Cube kali ini bertemakan Impian Masa Depan [将来の夢]. Mereka ingin masa depan anak-anak bantar gebang tidak hanya berkutat disitu-situ saja. Dream Big! gitu.. Demi masa depan anak-anak itu sendiri, demi kelayakan masa depan mereka juga.
Nah, Cube di Indonesia merupakan baksos / bakti sosial yang dilakukan di Bantar Gebang. Lebih tepatnya di sekolah Al-Falah Bantar Gebang.
Yang saya tulis ini proyek periode Maret 2015 yah.
Sampai sini lumayan jelas lah yah seputar WAP-Cube ?
(Untuk lebih jelasnya lagi,
klik disini)
Pertengahan Maret 2015,
Selama 3 hari, kami mengajak anak-anak yang bersekolah di sekolah/yayasan Al-Falah (Sekolah ini ada TK, SD, SMP tapi ya gitu, seadanya. Sekolahannya dapet biaya dari donatur bukan pemerintah. Untuk TK,SD,SMP bangunnya kecil dibanding sekolah SD/SMP Negeri.)
untuk bermimpi, bercita-cita karena mimpi bukan hanya untuk anak-anak yang berasal dari keluarga mapan. Tetapi di bantar gebang sekalian harus bisa bermimpi besar.
Konsep proyek kali ini adalah Impian Masa Depan alias Cita-Cita.
Hari pertama,
(kalau ga salah ingat yah) yaa perkenalan, lalu ada seminar-seminar atau pelajaran umum seputar pekerjaan untuk anak-anak SMP-nya, yang TK n SD diajak main sama para mahasiswa ketiga universitas tersebut. Ada pula Ibu-ibu sekitar dikenalkan dengan busana orang Jepang,
Kimono, dan mereka semua berkesempatan difoto memakai Yukata (Maklum, Kimono yang asli berat-berat dan mahal). Betapa senang ibu-ibu tersebut ^^ Apalagi fotonya langsung jadi (Pake Polaroid).
Lalu hari kedua (Sabtu),
Anak-anak SMP nya diajak ke Kidzania, sedangkan anak-anak SD tetap disekolah dan diberi pelajaran umum seputar menaman, daur ulang, dll.
Saya kebagian tim yang ke Kidzania. Jadi tidak tahu persis apa yang terjadi di sekolahan.
Sesampainya di Kidzania, (pagi loh ini ceritanya) ternyata sudah ramai antrian anak-anak sekolah yang rombongan mau ke Kidzania juga. Waah rusuh deh.
Saya sempat prihatin dengan anak-anak SMP Al-Falah ini, mereka merasa minder dengan kehadiran ratusan anak-anak kecil lainnya yang lebih kecil dari mereka tetapi lebih beruntung dari mereka. Bagaimana tidak, rombongan anak tersebut ada yang ibu nya pada ikutan juga, ada yang baju seragamnya bagus-bagus sedangkan mereka seragam SMP biasa, yang terlihat lusuh dan kucel.
Yaaa.. hal ini diluar dugaan kami semua. Kalau pengunjung Kidzania bejibun.
Didalam Kidzania nya, sudah diberi instruksi mereka boleh berpencar untuk bermain tetapi nanti jam makan siang kumpul lagi di tempat yang sudah ditentukan, tetapi mereka semua tidak ada yang berani pergi bermain sendiri, maunya berdua, bertiga , pokoknya ramai-ramai. Walaupun kami sudah beri solusi kalau akan kami temani kalau sendiri, tetapi mereka maunya berdua dengan temannya. Yasudahlah, mau bagaimana lagi.
Nah saya ikuti salah satu grup gadis nih, mereka mau coba ke tempat pembuatan coklat Silverqueen. Yang antri banyak bocah-bocah yang datang dengan ibunya. Bahkan ada yang pakai baju princess2an gitu. Mereka melihat bocah yang pakai baju princess lalu nundukin kepala.. (Duuh dalam hati saya mengira, mereka pasti makin minder) Oleh karena itu saya alihkan perhatian mereka ke coklat. Dan akhirnya giliran mereka masuk. Padahal mereka diantrian paling depan, tetapi mereka malah kedapetan tempat duduk yang membelakangi kami sedangkan yg dibelakang mereka duduk menghadap kaca. (Dalam hati, mba2 Kidzanianya pilih kasih nih -_-). Saat diajari masukin coklat ke cetakan pun, mba2nya pilih kasihnya keliatan banget. Yang menghadap ke kaca mereka ajarkan menuang coklatnya, sedangkan anak-anak SMP nya di kasih coklatnya aja diminta tuang sendiri -_-" . Mahasiswa Wakayama ada yang notice. (OMG, gatau lagi deh gimana imej mereka tentang orang Indonesia)
Yaah pokoknya di Kidzania, saya malah merasa miris melihat tingkah laku petugas nya dan ibu-ibu yang ada di sana pada saat itu.
Cukup deh tentang pengalaman miris saya di Kidzania, lanjut hari ketiga.
Hari ketiga adalah penutupan.
Anak-anak SMP diminta untuk berani menceritakan pengalamannya + cita-cita di depan kami semua dan orangtua mereka. Yang awalnya di hari pertama tidak ada kepikiran mau jadi apa nanti kalau sudah besar, kini mereka semua sudah mulai bermimpi. Kebanyakan untuk yang gadis-gadis, ingin jadi Guru atau koki, sedangkan yang laki-laki kebanyakan ingin menjadi atlet sepak bola. Ada yang antimainstream. Ia ingin menjadi masinis kelak. Katanya supaya bisa mengantarkan orang-orang dengan keretanya. Adapula yang ingin menjadi Polwan, supaya bisa menangkap penjahat karena disini (Bantar Gebang) kurang aman.
So Proud of them~
Para orangtua pun terharu, ada yang sampai menangis :')
Kerja keras kami semua seolah terbayarkan dengan rasa haru para orang tua dan anak-anak SMP yang kami ajak sudah mulai bermimpi akan masa depan mereka. Semoga dengan kegiatan tersebut, generasi muda Indonesia sedikit demi sedikit mulai menatap masa depan dan dapat membantu membangun negara. Aamiiin ...
Wah, maaf kepanjangan postingannya. Semoga kalian yang membaca bisa mengerti maksud saya menulis ini bukan untuk promosi tetapi membangun rasa empati terhadap rakyat yang kurang mampu. Jangan merasa punya uang sehingga melihat rakyat kecil semena-mena. Kita semua belajar untuk lebih peka terhadap lingkungan sekitar. Masa kita kalah dengan orang Asing dalam hal bakti sosial. Mereka membuat proyek yang tujuannya sangat mulia, yakni anak-anak Bantar Gebang bisa bercita-cita apa saja untuk masa depan mereka, masa kita yang pribumi malah menganggap remeh mereka mentang-mentang mereka tinggal/hidup di Bantar Gebang?
Ayo kita sama-sama bangun generasi muda yang berpotensi, mempunyai mimpi yang tinggi. Yang bilang jangan ngayal ketinggian, nanti kalau jatuh, sakit. Yaaaa memang kalau jatuh pasti sakit mana ada yang enak. Mending pernah nyoba bermimpi tinggi daripada hidup tanpa mimpi.
Sekian dulu deh post saya. Semoga bermanfaat ^^